Back

Pemerintah Republik Indonesia Tawar-menawar dengan AS, Pilih Jalan Damai Hadapi Tarif Impor Baru

  • Indonesia bergabung dengan lebih dari 50 negara untuk berunding dengan AS soal tarif impor baru; pemerintah memilih jalur negosiasi.
  • Menko Airlangga dan Menlu Sugiono akan bertolak ke Washington pekan depan untuk menyampaikan proposal resmi.
  • Presiden Prabowo menegaskan Indonesia akan merespons dengan tenang dan strategis.

Lebih dari 50 negara dilaporkan sudah menjalin komunikasi dengan Amerika Serikat terkait kebijakan tarif impor baru yang diumumkan Presiden Donald Trump awal April ini. Hal itu disampaikan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, meski ia belum menyebutkan secara rinci negara mana saja yang terlibat dan apa isi pembicaraannya.

Indonesia pun tak mau ketinggalan. Pemerintah menyatakan siap bergabung dalam barisan negara-negara yang mulai merundingkan nasib dagang mereka dengan Washington.

"Pemerintah Indonesia akan segera menghitung dampak pengenaan tarif AS terhadap sektor-sektor tersebut dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Pemerintah Indonesia juga akan mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak negatif terhadap perekonomian nasional Indonesia," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, pada hari Minggu.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, usai pertemuan dengan asosiasi pengusaha di Jakarta, menyebutkan bahwa Indonesia tidak akan membalas tarif yang dikenakan, tapi menawarkan solusi alternatif berupa peningkatan impor bahan baku dari AS guna membantu menekan defisit perdagangannya. Langkah ini diharapkan dapat menurunkan tarif impor 32% yang dikenakan AS terhadap produk Indonesia. Komoditas yang dipertimbangkan untuk ditingkatkan impornya antara lain gandum, kapas, serta produk minyak dan gas.

Presiden Prabowo pun angkat suara. Dalam pernyataan publik pertamanya sejak pengumuman tarif dari AS, ia menegaskan bahwa Indonesia akan bersikap tenang dan strategis. “Perang dagang memang berdampak pada kita, tapi kita tetap tenang. Kita kuat dan akan berunding dengan semua negara, termasuk Amerika Serikat,” ujarnya. “Kami menginginkan hubungan yang baik, adil, dan setara. Kita hadapi ini dengan kepala tegak.”

Sebagai tindak lanjut, Menko Perekonomian Airlangga dan Menteri Luar Negeri Sugiono dijadwalkan terbang ke Washington DC pekan depan. Mereka akan menyampaikan proposal resmi yang tidak hanya menawarkan peningkatan impor, tapi juga mengusulkan perombakan perjanjian Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) yang sudah ada sejak 1996.

Selain itu, proposal RI mencakup langkah deregulasi seperti pelonggaran aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor teknologi informasi dan komunikasi, serta evaluasi ulang terhadap larangan dan pembatasan barang ekspor-impor dari dan ke AS. Arahan dari Presiden Prabowo pun jelas: sederhanakan regulasi dan hapus aturan yang menghambat, khususnya yang berkaitan dengan non-tariff measures (NTMs).

Tak berhenti di situ, pemerintah juga tengah menyiapkan insentif fiskal untuk mendorong impor dari AS dan menjaga daya saing ekspor, termasuk penurunan bea masuk, PPh impor, dan PPN impor.

Melalui pendekatan ini, RI berharap bisa meredakan ketegangan dagang dan sekaligus memperkuat hubungan ekonomi dengan AS tanpa mengorbankan kepentingan nasional.

Pertanyaan Umum Seputar Tarif

Meskipun tarif dan pajak keduanya menghasilkan pendapatan pemerintah untuk mendanai barang dan jasa publik, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Tarif dibayar di muka di pelabuhan masuk, sementara pajak dibayar pada saat pembelian. Pajak dikenakan pada wajib pajak individu dan perusahaan, sementara tarif dibayar oleh importir.

Ada dua pandangan di kalangan ekonom mengenai penggunaan tarif. Sementara beberapa berpendapat bahwa tarif diperlukan untuk melindungi industri domestik dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, yang lain melihatnya sebagai alat yang merugikan yang dapat berpotensi mendorong harga lebih tinggi dalam jangka panjang dan menyebabkan perang dagang yang merusak dengan mendorong tarif balas-membalas.

Selama menjelang pemilihan presiden pada November 2024, Donald Trump menegaskan bahwa ia berniat menggunakan tarif untuk mendukung perekonomian AS dan produsen Amerika. Pada tahun 2024, Meksiko, Tiongkok, dan Kanada menyumbang 42% dari total impor AS. Dalam periode ini, Meksiko menonjol sebagai eksportir teratas dengan $466,6 miliar, menurut Biro Sensus AS. Oleh karena itu, Trump ingin fokus pada ketiga negara ini saat memberlakukan tarif. Ia juga berencana menggunakan pendapatan yang dihasilkan melalui tarif untuk menurunkan pajak penghasilan pribadi.

 

WTI terjun mendekati $60 karena kekhawatiran akan gejolak ekonomi global

West Texas Intermediate (WTI) memulihkan beberapa kerugian intraday di perdagangan sesi Eropa pada hari Senin setelah turun signifikan mendekati $58,80 lebih awal di hari itu, level terendah yang terlihat dalam empat tahun. Harga minyak masih turun 3% mendekati $60,40, pada saat berita ini ditulis
Mehr darüber lesen Previous

Penasihat Ekonomi WH Hasset: Trump akan mendengarkan mitra dagang jika mereka menawarkan kesepakatan yang sangat bagus

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada hari Senin, Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS (NEC), mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump menggandakan sesuatu yang dia tahu berhasil dan menambahkan bahwa Trump akan mendengarkan mitra dagang jika mereka menawarkan "kesepakatan yang sangat bagus," menurut Reuters
Mehr darüber lesen Next