WTI Melanjutkan Pemantulan, Bergerak di Atas $72,00 saat Analis Sebut Penurunan Jumat Berlebihan

• WTI terus menekan lebih tinggi dan sekarang di sekitar $72,00, dan hampir membatalkan 50% penurunan Jumat.
• Analis melihat ketakutan terhadap varian Omicron Jumat lalu yang memicu sell-off sebagai berlebihan.

Harga minyak terus menekan lebih tinggi, dengan WTI futures front-month sekarang naik lebih dari $4,0 hari ini dan kembali ke $72,00-an, yang berarti hampir 50% penurunan tajam Jumat karena kekhawatiran terhadap varian Omicron kini telah dibatalkan. Untuk bisa di atas retracement Fibonacci 50% dari kemerosotan Jumat, harga minyak harus tetap berada di level $73,00, yang mungkin sedikit meregang mengingat seberapa jauh harga telah bergerak pada hari itu. Di atas $73,00, ada resistance di sekitar $75,00, sedangkan moving average 200-hari di $70,00 mungkin menawarkan support yang layak.

Harga minyak melonjak pada pembukaan kembali perdagangan Senin, dengan banyak pelaku pasar berpandangan bahwa penurunan Jumat lalu berlebihan dan diperburuk oleh kondisi likuiditas yang tipis pada saat itu karena liburan Thanksgiving di AS. Perkembangan global terbaru dalam menanggapi Omicron (larangan perjalanan internasional) membenarkan penurunan harga minyak dalam jangka pendek karena permintaan bahan bakar jet diperkirakan lebih rendah. Tetapi para analis beralasan bahwa belum cukup diketahuinya varian baru (seperti resistensi terhadap vaksin, penularannya, tingkat keparahan penyakit yang terkait) untuk memproyeksikan pukulan jangka panjang yang signifikan terhadap permintaan minyak global.

Demikian pandangan para pejabat energi/minyak dari Arab Saudi dan Rusia. Menteri energi Arab Saudi dikutip pada hari Senin mengatakan dia tidak khawatir terhadap varian Omicron, sementara menteri perminyakan Rusia mengatakan dia belum melihat perlunya tindakan segera. Komite Teknis Gabungan OPEC+ akan melakukan pertemuan pada hari Rabu, diikuti oleh pertemuan para menteri perminyakan OPEC+ (ketika kebijakan output akan diputuskan) pada hari Kamis. Di tempat lain minggu ini, angka inventaris AS akan diawasi seperti biasa pada hari Selasa dan Rabu, sementara pembicaraan di antara yang menandatangani perjanjian JCPOA (Iran, negara-negara UE, dan AS) akan memulai kembali diskusi tentang kembali ke kesepakatan nuklir 2015. Para ahli strategi tidak terlalu berharap pada kesepakatan yang akan memungkinkan ekspor minyak Iran kembali ke pasar global akan tercapai.